Hujan adalah Rahmat Allah. Dengan hujan manusia dapat melangsungkan kehidupannya. Dengan hujan bumi yang mati menjadi hidup, tanaman tumbuh beRkembang dan beRbuah, sumuR-sumuR, mata aiR, sungai, kOlam, danau dan laut menjadi “hidup”, sungai-sungai mengaliR, dan dengan hujan maka pOlusi udaRa teRbeRsihkan. Siapakah yang telah menuRunkan hujan itu?
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ. ءَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ
“Maka teRangkanlah kepadaku tentang aiR yang kamu minum. Kamukah yang menuRunkannya daRi awan ataukah Kami yang menuRunkan?” (Q.S. Al-Waqi’ah : 68-69)
DOa Meminta Hujan
Jika meminta tuRunnya hujan, maka Nabi peRnah beRdOa dengan mengangkat tangan sambil membaca dOa :
اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا اللَّهُمَّ أَغِثْنَا
Allahumma aghistnaa, Allahumma aghistnaa, Allahumma aghistnaa.
“Ya Allah, tuRunkanlah hujan. Ya Allah, tuRunkanlah hujan. Ya Allah, tuRunkanlah hujan.” (H.R. BukhaRi – Muslim)
atau dOa beRikut ini
اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِي بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
Allahummasqi ‘ibaadaka wa bahaa imaka, wansyur rahmataka, wa ahyii baladakal mayyita
“Ya Allah! BeRilah hujan kepada hamba-hambaMu, teRnak-teRnakMu, beRilah RahmatMu dengan meRata, dan subuRkan tanahMu yang tandus.” [HR. Abu Dawud 1/305 dan dinyatakan hasan Oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/218.]
DOa Ketika TuRun Hujan
Ketika melihat hujan telah tuRun, Nabi biasa membaca dOa di bawah ini :
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Allahumma shoyyiban naafi’an
“Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang membawa manfaat.” (H.R. Al-BukhaRy)
Atau dOa beRikut :
اللهم سقيا هنيئاصـيبا نافعا اللهم اجعله صيب رحـمة ولا تجعله صيب عذاب
Ya Allah,(jadikanlah hujan ini) sebagai siRaman yang menyenangkan dan hujan yang beRmanfaat. Ya Allah, jadikanlah hujan ini Rahmat dan jangan Engkau jadikan hujan siksaan.” (H.R. Ibnus Sunny)
Jika meRasa takut akan kemudhaRatan hujan, maka Nabi mengajaRkan dOa di bawah ini:
اللَّهُمَّ حَوْلَنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haulanaa walaa ‘alaynaa, Allahumma ‘alal akaami wazharaabi wabuthuunil awdiyati wamanaa bitisy syajari..
"Wahai Tuhanku! TuRunkanlah hujan di sekitaR kami dan janganlah musnahkan kami. Ya Allah! Engkau tuRunkanlah ia di atas gunung-gunung dan bukit-bukau, di lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pOkOk-pOkOk.” (H.R. BukhaRi-Muslim)
DOa ketika TeRdengaR PetiR/Geledek/ HalilintaR.
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
subhanalladzii yusabbihur ra’du bihamidihi wal malaaikatu min khiifatihi
“Maha Suci Allah yang mana guRuh ini mentasbihkan- Nya beseRta memuji-Nya dan juga paRa malaikat mentasbihkan- Nya kaRena takut kepada-Nya.” (H.R. Malik)
Adab Ketika TuRun Hujan dan MendengaR PetiR/Geledek/ HalilintaR:
- BeR-tasyakkuR, yaitu mensyukuri atas segala nikmat Allah beRupa hujan, kaRena dengan hujan itu bumi yang mati menjadi hidup, tanaman menjadi tumbuh dan beRkembang, buah-buahan yang beRaneka waRna dan Rasa beRbuah di mana-mana sehingga dapat dinikmati Oleh manusia dan binatang.
- BeR-tadabbuR, yaitu mengenali, menganalisa, menghayati, lalu membesaRkan kekuasaan Allah pada kejadian hujan, petiR dan geledek
- BeR-tafakkuR, yaitu memikiRkan tentang segala kejadian yang teRjadi kepada manusia, baik yang membawa kemanfaatan maupun yang menjadikannya bencana. Semua kejadian dalam alam ini meRupakan bukti tanda-tanda kebesaRan dan kemahakuasaan Allah.
- BeR-taatstsuR, yaitu teRkesan dengan pelajaRan daRi Allah melalui ayat-ayat kauniyah sehingga semakin mempeRtebal keyakinan hati teRhadap keMahaEsaan dan keMahaKuasaan Allah.
- BeR-ta’awwudz, yaitu beRlindung diRi kepada Allah daRi segala segala hal yang akan membawa bencana dan kemadhaRatan bagi umat manusia. Dengan selalu beRlindung kepada Allah dengan membaca dOa-dOa yang telah diajaRkan Oleh Rasulullah SAW semOga segala kejadian yang semula akan beRakibat buRuk menjadi manfaat dan maslahat bagi manusia
- BeR-taqaRRub, yaitu upaya untuk selalu mendekatkan diRi kepada Allah sehingga Allah ta’ala benaR-benaR meRidhai kehidupan kita di dunia dan di akhiRat
- BeR-taubatan Nasuuha, yaitu memOhOn ampun atas segala kekhilafan, kesalahan, dOsa-dOsa dan maksiyat kepada Allah, yang disengaja atau tidak disengaja, yang diketahui atau tidak diketahui dan beRjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
No comments:
Post a Comment